Senin, 26 Maret 2012

My Last Love


Author : Riska Nur Zikkah
Cast : Sherina Rainbow, Angel Fly Rians, Stephenson Hangrs, Daniel Jyan Rost, Joe Micky Timmy.

          "sudah lah, lupakan saja bahwa kita pernah bertemu! Aku sudah lelah!!" bentak Sherina pada Joe, kini kesabarannya mulai habis. Joe meminta maaf pada Sherina atas kesalahannya. Ya, Joe adalah kekasih Sherina, mungkin sekarang sudah menjadi 'mantan' kekasih. Coba kalian bayangkan bagaimana jika menjadi Sherina. Joe sudah berselingkuh 4 kali dan sekarang yang ke 5 kalinya. Sakit bukan di khianati? itu yang di rasakan Sherina saat ini.
         "mulai sekarang aku tidak mau berhubungan dan tidak mau melihatmu lagi!!" wajah Sherina mulai memerah tanda dia sedang marah + kesal. Sherina pun pergi meninggalkan Joe sendiri di taman itu.
         Sherina terlihat sangat sangat marah. Marah, kecewa, sedih, kesal.. mungkin itu yang di rasakan Sherina saat ini. Dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi, hingga akhirnya.
CIIIIT.... BRUUUUKK...
         Terjadi tabrakan antara mobil Sherina dan mobil seorang pria. Mobil Sherina bisa dibilang 'hancur', hampir.
         "nona, apa kau tidak apa-apa?" tanya pria itu tanpa memperdulikan mobilnya yang tertabrak mobil Sherina. Beruntung pria itu sedang membeli sesuatu di toko jadi hanya mobilnya saja yang 'hancur'.
        Darah mengalir dari hidung Sherina. Pria itu terlihat panik dan berteriak minta tolong, akhirnya di panggil lah ambulance.
DI RUMAH SAKIT
       "hhhmm.." desah Sherina lalu Sherina membuka matanya, betapa kagetnya dia ketika membuka matanya Sherina tidak berada di mobilnya lagi. Sherina memperhatikan sekeliling nya dan bertanya dalam hati 'dimana aku?'. Pandangan Sherina berhenti ketika ia melihat seorang pria duduk di samping tempat tidurnya.
       "si..si..siapa kau? dan dimana aku?" tanya Sherina gelagapan.
       "aku Daniel, pemilik mobil yang kau tabrak. sekarang kau ada di rumah sakit. lukamu cukup parah jadi aku membawamu kesini" jelas pria yang bernama Daniel itu. Sherina langsung meminta maaf karena dia telah menabrak mobil Daniel dan berjanji akan membayar kerugian Daniel, Daniel memaafkannya dan dia mengatakan tidak usah mengganti kerusakan mobilnya.
      "oh ya, nama mu siapa?" tanya Daniel dan Sherina menjawabnya "Sherina Rainbow".
      "nama yang bagus" sahut Daniel dan Sherina hanya tersenyum. Daniel menanyakan mengapa Sherina mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi? Senyum Sherina seketika menghilang dan tiba-tiba keluar air mata dari matanya. Sherina menceritakan semua tentang Joe, mantan kekasihnya yang mengkhianatinya.
     "wah, kurang ajar nih orang" emosi Daniel mulai terlihat. Sherina hanya tersenyum dan mengatakan dia sudah melupakannya. Dalam waktu singkat Sherina dan Daniel sudah cukup akrab.
****
     Hari ini Sherina tidak bisa megikuti pelajaran seperti biasa, ya, kalian tau sendirikan Sherina masih lemas gara-gara kecelakaan kemarin. Saat pulang sekolah pun Sherina di jenguk oleh kedua sahabatnya, Angle dan Stephenson.
     "Sherina, maaf kami baru menjengukmu hari ini. tak ada yang memberitahuku kalau kau sakit :(" sesal Angel memasang wajah cemberutnya disusul dengan Stephenson.
     "tak apa, aku baik-baik saja ko" ucap Sherina memasang senyum di wajahnya. Angle terlihat sangat khawatir melihat Sherina tetapi Sherina berusaha untuk tidak membuat Angel khawatir. Saat Angel dan Stephenson sendang mengobrol dengan Sherina tiba-tiba Daniel datang membawa seikat mawar putih.
     "hai, apa kau sudah lebih baik?" tanya Daniel menghampiri Sherina, Sherina tersenyum lalu menjawabnya bahwa dia sudah lebih baik.
     "siapa dia?" bisik Angel di dekat telinga Sherina. Sherina memperkenalkan Daniel pada Angel dan Stephenson dan juga sebaliknya.
****
    Hari ini Sherina berangkat kuliah, karena sekarang dia sudah pulih. Sherina bercita-cita menjadi desainer baju yang dikenal dunia, dan dari sekarang dia berlatih dan mengambil jurusan kuliah yang diperuntukan untuk desainer *ada ga?*
    Tiba-tiba.. BRUK
    “maaf, maafkan saya” ucap Pria yang menabrak Sherina dan mengambil buku-buku Sherina yang berjatuhan. “oh, tidak apa-apa” Sherina mengambil buku-bukunya yang berada di lantai..
    “here you are” Pria itu mengembalikan buku milik Sherina yang tadi dia ambil. Dan ternyata dia adalah Daniel!! Sherina membulatkan matanya tanda ia kaget melihat orang yang berada di hadapannya sekarang, ‘Daniel?’ pikir Sherina.
    “hei, bagaimana bisa kau disini?” tanya Daniel yang seketika membuyarkan lamunan Sherina. Sherina mengatakan bahwa ini adalah kampusnya dan Daniel terlihat senang.
    “kenapa?” tanya Sherina heran, karena ternyata Daniel satu kampus dengan Sherina. Kebetulan Sherina dan Daniel sedang beristirahat jadi mereka berjalan-jalan di sekitar kampus sembari mengobrol kan semua hal, dari mulai keluarga Daniel maupun Sherina, sahabat-sahabat Sherina, dan yang lainnya. Mereka terlihat begitu akrab meski baru saling mengenal beberapa hari yang lalu.
    “oh ya, aku bener-bener minta maaf yah soal mo..” perkataan Sherina segera di sanggah oleh Daniel, sepertinya dia tau Sherina akan berkata apa. Ya, kejadian Sherina menabrak mobil Daniel.
    “sudahlah, santai saja” sanggah Daniel tapi Sherina terus mengelak meminta maaf, dan ia ingin mengganti kerugiannya.
    “kalau kau ingin mengganti nya, ayo ikut aku!” ajak Daniel menarik tangan Sherina dan membawa nya ke suatu tempat. ‘restauran jepang?’ batin Sherina setelah sampai di tempat yang dituju Daniel. “untuk apa kita kesini?” tanya Sherina heran.
    “kau harus mentraktirku disini” jelas Daniel tersenyum manis.
    “hanya itu?” tanya Sherina dan Daniel hanya mengangguk.
    “ayo” Daniel mengajak Sherina masuk kedalam restaurant. Disana mereka makan siang bersama, dan tentu nya Sherina yang mentraktir.

SHERINA POINT OF VIEW
****
    Tak terasa sudah 1 tahun aku dekat dengan Daniel, dia lucu juga. Ternyata dia berasal dari Prancis. Sebenarnya itu adalah negara yang sangat ingin aku kunjungi. Oh ya, lusa adalah hari ulang tahunku, 28 Mei. Ku harap tak ada yang lupa dengan hari ulang tahunku, seperti tahun kemarin. Aku menangis hanya karena tidak ada yang ingat hari ulang tahunku, menyedihkan.
    Hari ini aku berangkat kuliah seperti biasa, di antar oleh Daniel sih. Dia selalu menemaniku. Kalian tau? Angel dan Steph sudah resmi menjadi sepasang kekasih, ah mereka begitu aneh. Setiap bertemu pasti saling menghindar, dan kalau aku perhatikan pipi mereka sama-sama merah.
    Keesokan harinya, tidak seperti biasanya Daniel hari ini tidak menemaniku untuk pergi bersama. Aku pun tidak melihatnya hari ini, Angel dan Steph juga aku tidak melihatnya. Kemana semua orang pergi?
***
    Hari yang aku tunggu-tunggu pun tiba, hari ulang tahun ku. Huft, bahkan orang tuaku pun tidak ingat L. Ya sudah aku jalan-jalan saja ke taman di sebelah rumahku, kebetulan hari ini aku sedang libur. Hei, itu kan Daniel!
    “Daniel!” aku melambaikan tangan kearah nya, dia melihatku tapi dia menghiraukan ku? Ada apa dengannya? Ada yang salah denganku? Sudahlah. Hm.. libur gini ngga ada kerjaan bikin kesel deh, lebih baik aku kuliah dari pada diem aja gini. Ajak Angel main aja kali yah?
    “halo Angel, main yuk? Ga ada kerjaan nih hari ini” keluh ku saat menelfon Angel.
    “maaf Sher, aku tidak bisa” sesal Angel tanpa alas an yang jelas. Ya sudahlah mending aku jalan-jalan sendiri saja. Sekalian aku ingin membeli kue untuk ku hadiah kan untuk aku sendiri.
    Aku kira hari ini ‘BEST DAY EVER’ kayak lagu nya spongebob, tapi malah sebaliknya ‘BAD DAY EVER’ huh.. tak ada yang ingat hari ulang tahunku L bahkan orang tua dan sahabatku sendiri pun tidak ingat, apa apaan L
    Oh ini sudah terlalu malam, bisa-bisa aku dimarahin mommy karena pulang kemalaman. Aku harus segera pulang.
    “aku pulang” loh ko sepi yah? Kemana semua orang? “anybody at home?”. Ku lihat dapur tidak ada siapa-siapa, ruang keluarga tidak, mungkin sudah tidur. Jam 8? Ini baru jam 8, masa mom dan dad sudah tidur? Kalau Sherly *adik Sherina* udah pasti. Sudahlah, lebih baik aku segera ke kamarku.
AUTHOR POINT OF VIEW
    Saat Sherina membuka pintu kamarnya dia tidak tahu bahwa akan ada kejutan untuknya. Dan.. “KEJUTAN!!” teriak semua orang yang berada di kamar Sherina yang tak lain adalah orang tua Sherina, adik Sherina, dan sahabat-sahabat Sherina, Angel, Steph, dan Daniel.
    “Happy Birthday to you, Happy birthday to you, Happy Birthday Happy Birthday, Happy Birthday Sherina” semua menyanyikan lagu ulang tahun untuk Sherina. Sherina masih terpaku diam di sekat pintu kamarnya, dia tidak menyangka akan ada kejutan untuknya. Tak terasa Sherina mengeluarkan air mata.
    “hei jangan menangis, ayolah, ini hari ulang tahunmu” ucap Daniel menghampiri Sherina dan menghapus air mata nya berusaha menghibur Sherina.
    “aku kira tidak ada yang ingat ulang tahunku, hiks.. hiks..” ucap Sherina ditengah tangisan harunya.
    “ah, kami tidak mungkin lupa hari ulang tahun mu hunny” ucap mommy Sherina menghampiri Sherina dan Daniel dan memegang pundak Sherina.
    “tapi..” “tahun kemarin kami sengaja berpura-pura tidak tahu ulang tahun mu hanya untuk kejutan di tahun ini” sanggah Angel memotong perkataan Sherina dan menghampiri Sherina.
    “terimakasih semuanya” Sherina menghapus air matanya dan tersenyum. Dia meniup kue ulang tahunnya yang berbentuk kartun favouritenya, doraemon. ‘ah so cute this cake’ batin Sherina melihat kue ulang tahunnya
    “terimakasih semuanya” Sherina menghapus air matanya dan tersenyum. Dia meniup kue ulang tahunnya yang berbentuk kartun favouritenya, doraemon. ‘ah so cute this cake’ batin Sherina melihat kue ulang tahunnya
.
    “maaf kan kami telah mengerjai mu sejak ulang tahun mu tahun kemarin” ucap mommy, daddy, Sherly, Angel, Steph, dan Daniel bersamaan dan itu membuat Sherina tersenyum dan mengangguk tanda ia memaafkan mereka.
    Setelah acara kecil-kecilan itu selesai Sherly tertidur pulas, yah bayangkan saja ini sudah jam 10 malam dan Sherly masih 7 tahun.
    “Dan, ayo cepat” ucap Angle menepuk pundak Daniel. ‘cepat apa?’ batin Sherina heran. Ternyata di ulang tahun Sherina yang ke 21 itu…
    “will you marry me?” kata-kata yang membuat Sherina kaget terlontar dari mulut Daniel.
SHERINA POINT OF VIEW
    “will you marry me?” wha.. what?? Oh my.. a.. a..apa ini? Jantung ku berdetak begitu cepat. Terlihat dia (Daniel) berlutut layaknya pangeran dan membuka kotak yang isinya cicin berlian berbentuk hati.


SHERINA POINT OF VIEW
    Apa aku bermimpi? Ku lihat mommy dan daddy, mereka hanya tersenyum tanda mereka menyuruhku untuk menerimanya, ini berarti mom dan dad merestuiku dengan Daniel? Begitupun Angel dan Steph. Apa yang harus aku katakan? A.. aku belum siap untuk menikah, aku baru 21 tahun. Tapi….
    “a..a..apaa??” tanyaku terlihat gugup, ah aku terlihat konyol saat ini.
    “mau kah kau menikah dengan ku?” kini Daniel mengucap ulang kata-katanya, ya sebenarnya aku sudah menyukai Daniel sejak hari dimana aku mentraktir Daniel untuk menganti kerugiannya, dia begitu lucu, mengganti kerugian mobil yang begitu mahal hanya dengan mentraktir di restoran Jepang? Hehe..
    “aa.. aku..” ucap ku gelagapan. Angel dan Steph terus mendorong ku untuk menerimanya.
    “a aku.. aku belum siap, usiaku baru 21 tahun. Dan aku juga belum lulus kuliah, aku ingin meneruskan pendidikan ku dulu” ucapku menatap ke arah mommy dan daddy.
    “baiklah maksudku juga kita tidak akan menikah secepat itu, tapi kau hanya menjawab mau atau tidak” keringat dingin mengucur deras di tubuh ku. Hm.. aku hanya mengangguk dan “I will”.
    Wajah cute Daniel terlihat begitu senang, senyum merekah seperti bunga mawar yang baru mekar. Dia langsung memasangkan cincin itu di jari manisku dan mencium tanganku lalu dia memelukku. Ini hari ulang tahun ku yang paling special!
    “aku punya satu hadiah lagi untukmu” ucap Daniel, aku hanya memasang wajah yang berarti ‘apa itu?’.
    “mom, dad, bolehkah ku pinjam Sherina sebentar?” tanya Daniel menghadap ke mommy dan daddy ku. Hei! Mom dad? Pinjam? Daddy dan mommy hanya tersenyum dan menganggukkan kepala mereka masing-masing.
    “yes” ucap Daniel kegirangan. Dia segera menarikku keluar kamarku, Angel dan Steph tertawa kecil melihat kami berdua. Ah, sekarang gentian. Kini aku sudah berada di mobil Daniel, Daniel menutup mataku dengan saputangannya sejak tadi kami keluar rumahku.
    “sebenarnya kita mau kemana? Ini sudah malam” tanyaku kebingungan dan Daniel hanya menjawab ‘nanti kau juga tau’. Ini sungguh membuatku penasaran.
    “kita sudah sampai” ucap Daniel keluar dari mobilnya dan membukakan pintuku layaknya seorang putri. Dia memapahku berjalan menuju tempat yang ia tuju. Dan saat dia membuka penutup mataku.
    Wow.. so beautiful!! AMAZING!
      “wow..” ucapku kagum melihat city light, jujur saja aku baru melihatnya. Aku tidak suka keluar rumah malam-malam. Dan ini sangat keren!!


    “ini sangat sangat sangat mengagumkan!!” ucapku sedikit berteriak dan Daniel hanya tersenyum. “tunggu, jangan senang dulu, masih ada” ucap Daniel memecahkan keceriaanku, masih ada? Apa?
    “now!” ucap Daniel mengarah ke ponselnya dan tiba-tiba lampu lampu yang menyala di gedung –gedung pencakar langit itu pun mati dan ada suara ledakan kembang api.


    KEREN! SANGAT! Wow, ini adalah hadiah terindah yang pernah aku dapatkan. Ada banyak kembang api yang diluncurkan ke langit, dan tiba saat kembang api terakhir. Bertuliskan ‘I LOVE YOU SHERINA’
    “Daniel..” ucapku saat semua kembang api telah berakhir.
    “ya?” jawab Daniel melihat ke wajahku
    “ini sangat KEREN!” ucapku berteriak.
    “dan ini belum berakhir” Daniel kembali membuatku bingung dan
    “I LOVE YOU SO MUCH” Daniel mencium ku *author tidak mau menceritakannya*.
    “aku tidak akan menyakitimu, aku akan selalu bersamamu. Aku tidak akan seperti pacarmu yang menduakan mu sampai 5 kali. Aku janji. I LOVE YOU SHERINA” ucap Daniel setelah ia menciumku dan menekan kata ‘I LOVE YOU SO MUCH SHERINA’ dan aku hanya membalasnya dengan senyuman dan “I LOVE YOU TOO DANIEL”.
****

AUTHOR POINT OF VIEW
    Tiba di hari yang sangat membahagiakan, pernikahan Daniel dan Sherina.
Sherina di bawa Daniel menuju tempat asalnya, Paris, Prancis hanya untuk berlibur dan Sherina kembali dikejutkan oleh hadiah Daniel, City Light Paris. Dan suasanya nya sangaat sangat romantis.


TAMAT

Sabtu, 24 Maret 2012

Jagalah Hatiku





Author : Riska Nur Zikkah.
Cast : Anna Key Payn, Wiliam Hol Strong, Hana Strange, dll..
Happy Reading.

   "oh, aku sudah sangat telat" batin Anna. Dia mempercepat jalannya menuju sekolahnya, Cristal Senior High School. Terlihat jelas di wajah nya bahwa ia sedang diliputi kehawatiran, takut guru menghukumnya. Apalagi hari ini pelajaran pertama adalah pelajaran Mr. Bob (kimia), guru ter-killer se sekolah. Anna yang sejak tadi berjalan cepat berubah menjadi lari.
  Tiba di kelas, "sir, sorry. I'm late.. hosh,, hosh.." ucap Anna yang sedang mengatur nafasnya. Mr. Bob pun memarahinya sampai mata Anna berkaca-kaca, dan Anna tak luput dari hukuman Mr. Bob. Ia harus membersihkan seluruh halaman sekolah yah super luas sampai waktu istirahat tiba.
  Anna menerima hukuman itu dengan lapang dada. ya, memang ini juga kesalahan dia karena telat. Saat Anna sedang membersihkan halaman sekolah ternyata ada yang memperhatikan Anna dari kejauhan.
  Sudah setengah halaman yang di bersihkan oleh Anna dan kini Anna mulai lelah. Terlihat keringat membasahi tubuh Anna dan sangat jelas bahwa dia sangat sangat lelah. Dan...
  BRUUK...
  Anna jatuh pingsan. Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Anna dan membawanya ke ruang UKS.

ANNA POINT OF VIEW
Pusing rasanya. aku sudah tidak kuat lagi. dan.. gelap!
----
  "Dimana aku?" aku melihat sekeliling ruangan saat aku sadar aku sudah tidak berada di halaman sekolah, melainkan berada di UKS.
  "tadi kau jatuh pingsan saat kau menjalani hukuman dari Mr. Bob" terdengar suara seorang pria yang mungkin tadi membawaku ke UKS ini.
  "bagaimana bisa? oh ya, aku harus meneruskan hukumanku lagi" aku bangun dari tidurku tetapi pria itu menahannya. Dan memasang wajah yang artinya "kau ini masih sakit, aku tidak akan membiarkan mu pergi". aku bisa membaca hati seseorang melalui ekspresi wajahnya. ya, meskipun aku terkadang salah membaca nya, hehe.
  "aku tidak apa-apa" ucapku meyakinkan pria itu. dan mencoba untuk berdiri tapi pria itu tetap menahanku untuk pergi. "kau harus istirahat" pria itu menahan tubuhku untuk tidak pergi.
  Aku turuti saja apa yang ia katakan. Biarlah aku di hukum lebih berat dari ini, aku tidak peduli. "kenapa kau bisa di hukum seperti itu?" tanya pria itu tiba-tiba.
  "hm.. gara-gara aku terlambat :(" jawabku pelan dengan nada yang menyedihkan (?). "pasti dihukum Mr. Bob?" tanya pria itu lagi dan aku hanya mengangguk. Pria itu lalu tertawa kecil setelah aku mengangguk, aku melihatnya dengan ekspresi yang bisa di artikan bertanya "kenapa?".
  "tidak kah kau perhatikan? 'kau tidak bisa mengikuti pelajaran saya, sana kau pergi dan bersihkan halaman sekolah sampai istirahat tiba'" pria itu mempraktekan cara Mr. Bob berbicara, menaikan satu alisnya dan memegang bagian bawah hidungnya seperti memegang kumis persis seperti tadi Mr. Bob memarahiku. Aku yang melihat ekspesinya yang sangat lucu itu langsung tertawa dan pria itu pun tertawa setelah memparktekannya.
  Di UKS aku dihibur oleh pria yang bernama Wiliam itu, dia ternyata dia juga pernah di hukum oleh Mr. Bob, dia masih seangkatan denganku tapi beda kelas. Dia sangat baik, sangaat :D.
  "terima kasih untuk hari ini. terima kasih telah membebaskan ku dari hukuman Mr. Bob. terima kasih telah mengantarku pulang :)" ucapku tiada henti saat aku berada di depan rumah pada Wiliam. "tidak perlu berterima kasih" jawab Wiliam memberhentikan ucapanku.
--- 1 TAHUN KEMUDIAN ---
  Kali ini aku bisa sekelas dengan Wiliam. horee! tapi belakangan ini ada yang aneh dari Wiliam. entahlah, tapi lupakan saja! Hari ini aku di ajak makan siang dengan Wiliam. ya, sekarang kami sedang menjalani liburan musim panas.
   "au.." rintih Wiliam memegang perutnya saat kami tengah makan siang. "Wil, kau kenapa? apa kau baik-baik saja?" tanyaku panik, segera aku duduk di samping Wiliam dan memeluk Wiliam dengan satu tangan dari samping.
   "a... tidak.. aku tidak apa-apa. kau tidak perlu hawatir" ucap Wiliam meyakinkan ku. terlihat jelas seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan dariku.
   "tidak apa apanya?! kau selalu merintih kesakitan akhir-akhir ini. ayo kita ke dokter" ajak ku segera mengajak Wiliam ke rumah sakit. "sungguh, aku tak apa" kini Wiliam sudah tidak memegang perutnya lagi.
   'aku tak yakin kau tak apa-apa, terlihat begitu jelas bahwa kau benar-benar sakit. sebenarnya kau sakit apa?' batin Anna.
   "hm.. Anna.." ucapnya lirih dan sangat pelan. "ya?" jawabku melihat wajah Wiliam. "hm.. ada yang ingin aku katakan padamu" ucap Wiliam, kini wajahnya terlihat sangat serius!
   'apa? dia sudah menyukai ku sejak pertama kali ia sekolah? bagaimana bisa?' batinku setelah Wiliam mengatakan bahwa ia telah jatuh cinta padaku sejak pertama kali ia sekolah.
   "kau sangat cantik dan kelihatannya kau baik. entahlah tiba-tiba perasaan itu muncul" jelas Wiliam dan sebenarnya aku juga menyukai Wiliam dari saat Wiliam membawaku ke UKS pada saat ia pingsan waktu itu *masih inget?* jadi aku menerima Wiliam menjadi kekasihku dan pada saat itu juga Wiliam langsung memeluk dan mencium ku.
   Kini sudah 1 tahun aku pacaran dengan Wiliam. Dia sangat perhatian dan sangat menyayangiku. Sekarang adalah pelajaran olahraga, pelajaran kesukaanku dan kali ini bagian bermain bola basket.
   "au.." rintihan itu kembali ku dengar, sering bahkan. Ya, Wiliam mengeluh kesakitan seperti biasanya. kali ini aku sangat sangat khawatir. Aku meminta izin untuk menemani Wilam di UKS.
   "Wiliam, sebenarnya kau sakit apa? tolong beritahu aku" tanyaku disertai tetesan air mata. "ah.. tidak, mungkin ini hanya maag ku saja kambuh, tadi pagi aku tidak sarapan. aku mohon jangan menangis" jelas Wiliam, aku tau sebenarnya ada yang dia sembunyikan dariku.
   "wi.. wi.. ii.. iitu .. itu apa yang mengalir dari hidung mu?" kini air mataku semakin deras mengalir setelah melihat darah mengucur dari hidung kekasihku, Wiliam. sebenarnya kau sakit apa?!
   "aah.. ini hanya mimisan biasa ko" ucap Wiliam segera membersihkan darah yang keluar dari hidungnya itu. "WILIAM" teriakku setelah dia tak sadarkan diri, ya dia pingsan! karena aku sangat sangat khawatir aku meminta agar Wiliam di bawa ke rumah sakit saja.
DI RUMAH SAKIT
   "apakah ada keluarga dari Wiliam?" tanya dokter setelah memeriksa Wiliam. "keluarganya belum datang, saya pacarnya" aku angkat bicara. dan aku di suruh ke ruangan dokter.
   "kanker yang diidap pasien sudah sangat parah, bahkan sudah mencapai stadium 3" kata-kata dokter sangat menyayat hatiku. kanker? mengapa dia tidak menceritakannya padaku? stadum 3?
   "kanker??" tanya ku heran dengan air mata terus mengalir di pipi ku. "ya, kanker hati. apakah dia tidak menceritakannya padamu?" tanya dokter itu dan aku hanya menggelengkan kepalaku. oh god, kenapa kau beri dia cobaan seberat ini? kenapa tidak kau berikan saja penyakit itu padaku? kenapa?
   Dokter menjelaskan bahwa Wiliam harus secepatnya mendapatkan donor hati kalau tidak mungkin nyawanya tidak akan mungkin terselamatkan. Aku harus mencari donornya kemana? orang tuanya! oh tidak, Wiliam bilang kedua orang tua nya sudah tidak ada, dan sekarang dia tinggal bersama orang tua angkatnya.
   Aku harus bagaimana??
   Akhir-akhir ini aku rutin menengok dan menghibur Wiliam meskipun setiap kali aku melihatnya seperti ada bom yang meledakkan hatiku. Aku tak tahan melihat Wiliam seperti itu, orang yang sangat aku sayangi setelah kedua orang tuaku.
   "aku ingin meminta sesuatu padamu" ucapku kepada Hana, teman sekelasku. lalu dia menatapku seperti menanyakan 'apa yang ingin kau inginkan?'.
   "jika aku pergi mendahului Wiliam dan yang lainnya, aku mohon. tolong donorkan hatiku untuk Wiliam" Hana yang mendengar ucapanku itu langsung membulatkan matanya tanda ia kaget atas ucapanku.
   "tidak, kau tidak boleh berkata seperti itu" ucap Hana, kini mata nya mulai mengeluarkan air mata.
   "aku mohon. tolong berikan surat ini kepada Wiliam jika ia sadar dan yang ini untuk orang tuaku" aku menitipkan dua surat kepada Hana untuk orang-orang yang sangat aku sayangi.
   Hari ini aku ingin menengok Wiliam. aku membawa bunga mawar putih untuknya. tiba-tiba..
BRUUK
AUTHOR POINT OF VIEW
   Truk pengangkut air itu menghantam tubuh mungil Anna sejauh beberapa meter. Darah segar mengalir dari hidung dan kepalanya. Semua orang berkumpul melihat jasad Anna yang mengeluarkan banyak darah itu. Hana yang sedang melewat dan melihat banyak orang berkumpul langsung menghampiri orang-orang itu, betapa kagetnya Hana melihat sahabatnya, Anna, mengeluarkan banyak darah.
   "ANNA!!!" teriak Hana. "hei, mengapa kalian hanya melihatnya?! seharusnya kalian segera membawanya ke rumah sakit. please, tolong sahabatku.." ucap Hana menghadap kepada orang-orang yang berkumpul itu. Hana mengangkat kepala Anna dan menangis sejadi-jadinya.
   "tolong siapapun, PANGGIL AMBULANCE!!" kini Hana mulai berteriak histeris.
(ambulance pun datang)
DI RUMAH SAKIT
   "keluarga Anna?" Dokter kini keluar dari ruangan yang Anna tempati. "saya orang tuanya" ucap Mommy dan Daddy Anna dan menghampiri dokter. Hana pun mengikuti kedua orang tua Anna. Dokter menggeleng dan
   "maaf.. anak ibu sudah tidak bisa di tolong" kedua orang tua nya kini saling berpelukan, Mommy Anna sangat terpukul atas kepergian Anna, dia tidak berhenti menangis begitupun dengan sahabatnya, Hana.
   "tan, Anna menitipkan ini padaku" Hana memberikan surat yang dititipkan Anna tempo hari. sepertinya Anna bisa membaca masa depan, dia tau bahwa dia akan mendahului Wiliam dan kedua orang tuanya menghadap Tuhan.

For My Mommy and My Daddy, I LOVE YOU SO MUCH,, SO MUCH!
Mommy, Daddy... maaf kan Anna kalau selama ini Anna tidak bisa menjadi anak yang baik untuk kalian. Anna selalu menyakiti kalian. Maafkan Anna mom, dad. Anna mohon satu hal, Anna ingin mendonorkan hati Anna untuk Wiliam. Anna Mohon kabulkan permintaan terakhir Anna. Anna tidak ingin melihatnya kesakitan. Anna mohon mom dad. terima kasih banyak kalian telah merawat Anna sampai Anna sebesar ini. dan sekali lagi Anna minta maaf karena Anna tidak bisa menjadi anak yang baik untuk kalian. I LOVE YOU MOMMY. I LOVE YOU DADDY :) :*
                                                                         Anakmu, Anna Key Payn

   Sebagai permintaan terakhir Anna, Mommy dan Daddy Anna merelakan dan mengizinkan Anna mendonorkan hatinya untuk Wiliam, kekasih hatinya.
   Beberapa hari kemudian setelah pendonoran Wiliam sadar dari komanya. Dan dia terus menanyakan Anna. Dengan air mata mengalir deras, Hana menjelaskannya pada Wiliam. Wiliam terpukul dan sangat sangat sedih mendengar cerita Hana. Dan dia membaca surat dari Anna.

Untuk Wiliam Hol Strong, Kekasih ku.
Hai Wiliam, bagaimana keadaan mu sekarang? aku harap kau sudah sembuh.  oh ya, aku ingin kau menjaga hatiku yang aku donorkan padamu. tolong jaga baik-baik yah :) oh ya, aku lupa satu hal. tolong jaga Hana untukku yah, aku sangat menyayanginya, dia seperti kaka ku. I LOVE YOU SO MUCH :* tolong jangan pernah lupakan aku.
Semoga kamu sehat selalu dan menjadi orang sukses :)
Raga ini mungkin tak bisa bersatu, tapi aku selalu milikmu. aku akan selalu menemanimu. jika kau rindu aku, aku akan datang dengan hembusan angin yang sejuk. Bye Hunny :*
                                                                            Anna Key Strong, hehehe :P

   Air mata Wiliam tidak bisa di bendung lagi setelah membaca surat dari Anna. Wiliam segera meminta Hana untuk mengantarnya ke peristirahatan terakhir Anna. Dia membawa mawar putih untuk Anna. Dan mengatakan sesuatu..
   "I LOVE YOU SO MUCH ANNA :* aku berjanji akan menjaga hati ini dan menjaga kakamu, eh, sahabatmu, Anna" tiba-tiba angin berhembus di sekitar pemakaman. 'aku tau kau selalu bersamaku, Anna'-Wiliam.