Sabtu, 24 Maret 2012

Jagalah Hatiku





Author : Riska Nur Zikkah.
Cast : Anna Key Payn, Wiliam Hol Strong, Hana Strange, dll..
Happy Reading.

   "oh, aku sudah sangat telat" batin Anna. Dia mempercepat jalannya menuju sekolahnya, Cristal Senior High School. Terlihat jelas di wajah nya bahwa ia sedang diliputi kehawatiran, takut guru menghukumnya. Apalagi hari ini pelajaran pertama adalah pelajaran Mr. Bob (kimia), guru ter-killer se sekolah. Anna yang sejak tadi berjalan cepat berubah menjadi lari.
  Tiba di kelas, "sir, sorry. I'm late.. hosh,, hosh.." ucap Anna yang sedang mengatur nafasnya. Mr. Bob pun memarahinya sampai mata Anna berkaca-kaca, dan Anna tak luput dari hukuman Mr. Bob. Ia harus membersihkan seluruh halaman sekolah yah super luas sampai waktu istirahat tiba.
  Anna menerima hukuman itu dengan lapang dada. ya, memang ini juga kesalahan dia karena telat. Saat Anna sedang membersihkan halaman sekolah ternyata ada yang memperhatikan Anna dari kejauhan.
  Sudah setengah halaman yang di bersihkan oleh Anna dan kini Anna mulai lelah. Terlihat keringat membasahi tubuh Anna dan sangat jelas bahwa dia sangat sangat lelah. Dan...
  BRUUK...
  Anna jatuh pingsan. Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Anna dan membawanya ke ruang UKS.

ANNA POINT OF VIEW
Pusing rasanya. aku sudah tidak kuat lagi. dan.. gelap!
----
  "Dimana aku?" aku melihat sekeliling ruangan saat aku sadar aku sudah tidak berada di halaman sekolah, melainkan berada di UKS.
  "tadi kau jatuh pingsan saat kau menjalani hukuman dari Mr. Bob" terdengar suara seorang pria yang mungkin tadi membawaku ke UKS ini.
  "bagaimana bisa? oh ya, aku harus meneruskan hukumanku lagi" aku bangun dari tidurku tetapi pria itu menahannya. Dan memasang wajah yang artinya "kau ini masih sakit, aku tidak akan membiarkan mu pergi". aku bisa membaca hati seseorang melalui ekspresi wajahnya. ya, meskipun aku terkadang salah membaca nya, hehe.
  "aku tidak apa-apa" ucapku meyakinkan pria itu. dan mencoba untuk berdiri tapi pria itu tetap menahanku untuk pergi. "kau harus istirahat" pria itu menahan tubuhku untuk tidak pergi.
  Aku turuti saja apa yang ia katakan. Biarlah aku di hukum lebih berat dari ini, aku tidak peduli. "kenapa kau bisa di hukum seperti itu?" tanya pria itu tiba-tiba.
  "hm.. gara-gara aku terlambat :(" jawabku pelan dengan nada yang menyedihkan (?). "pasti dihukum Mr. Bob?" tanya pria itu lagi dan aku hanya mengangguk. Pria itu lalu tertawa kecil setelah aku mengangguk, aku melihatnya dengan ekspresi yang bisa di artikan bertanya "kenapa?".
  "tidak kah kau perhatikan? 'kau tidak bisa mengikuti pelajaran saya, sana kau pergi dan bersihkan halaman sekolah sampai istirahat tiba'" pria itu mempraktekan cara Mr. Bob berbicara, menaikan satu alisnya dan memegang bagian bawah hidungnya seperti memegang kumis persis seperti tadi Mr. Bob memarahiku. Aku yang melihat ekspesinya yang sangat lucu itu langsung tertawa dan pria itu pun tertawa setelah memparktekannya.
  Di UKS aku dihibur oleh pria yang bernama Wiliam itu, dia ternyata dia juga pernah di hukum oleh Mr. Bob, dia masih seangkatan denganku tapi beda kelas. Dia sangat baik, sangaat :D.
  "terima kasih untuk hari ini. terima kasih telah membebaskan ku dari hukuman Mr. Bob. terima kasih telah mengantarku pulang :)" ucapku tiada henti saat aku berada di depan rumah pada Wiliam. "tidak perlu berterima kasih" jawab Wiliam memberhentikan ucapanku.
--- 1 TAHUN KEMUDIAN ---
  Kali ini aku bisa sekelas dengan Wiliam. horee! tapi belakangan ini ada yang aneh dari Wiliam. entahlah, tapi lupakan saja! Hari ini aku di ajak makan siang dengan Wiliam. ya, sekarang kami sedang menjalani liburan musim panas.
   "au.." rintih Wiliam memegang perutnya saat kami tengah makan siang. "Wil, kau kenapa? apa kau baik-baik saja?" tanyaku panik, segera aku duduk di samping Wiliam dan memeluk Wiliam dengan satu tangan dari samping.
   "a... tidak.. aku tidak apa-apa. kau tidak perlu hawatir" ucap Wiliam meyakinkan ku. terlihat jelas seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan dariku.
   "tidak apa apanya?! kau selalu merintih kesakitan akhir-akhir ini. ayo kita ke dokter" ajak ku segera mengajak Wiliam ke rumah sakit. "sungguh, aku tak apa" kini Wiliam sudah tidak memegang perutnya lagi.
   'aku tak yakin kau tak apa-apa, terlihat begitu jelas bahwa kau benar-benar sakit. sebenarnya kau sakit apa?' batin Anna.
   "hm.. Anna.." ucapnya lirih dan sangat pelan. "ya?" jawabku melihat wajah Wiliam. "hm.. ada yang ingin aku katakan padamu" ucap Wiliam, kini wajahnya terlihat sangat serius!
   'apa? dia sudah menyukai ku sejak pertama kali ia sekolah? bagaimana bisa?' batinku setelah Wiliam mengatakan bahwa ia telah jatuh cinta padaku sejak pertama kali ia sekolah.
   "kau sangat cantik dan kelihatannya kau baik. entahlah tiba-tiba perasaan itu muncul" jelas Wiliam dan sebenarnya aku juga menyukai Wiliam dari saat Wiliam membawaku ke UKS pada saat ia pingsan waktu itu *masih inget?* jadi aku menerima Wiliam menjadi kekasihku dan pada saat itu juga Wiliam langsung memeluk dan mencium ku.
   Kini sudah 1 tahun aku pacaran dengan Wiliam. Dia sangat perhatian dan sangat menyayangiku. Sekarang adalah pelajaran olahraga, pelajaran kesukaanku dan kali ini bagian bermain bola basket.
   "au.." rintihan itu kembali ku dengar, sering bahkan. Ya, Wiliam mengeluh kesakitan seperti biasanya. kali ini aku sangat sangat khawatir. Aku meminta izin untuk menemani Wilam di UKS.
   "Wiliam, sebenarnya kau sakit apa? tolong beritahu aku" tanyaku disertai tetesan air mata. "ah.. tidak, mungkin ini hanya maag ku saja kambuh, tadi pagi aku tidak sarapan. aku mohon jangan menangis" jelas Wiliam, aku tau sebenarnya ada yang dia sembunyikan dariku.
   "wi.. wi.. ii.. iitu .. itu apa yang mengalir dari hidung mu?" kini air mataku semakin deras mengalir setelah melihat darah mengucur dari hidung kekasihku, Wiliam. sebenarnya kau sakit apa?!
   "aah.. ini hanya mimisan biasa ko" ucap Wiliam segera membersihkan darah yang keluar dari hidungnya itu. "WILIAM" teriakku setelah dia tak sadarkan diri, ya dia pingsan! karena aku sangat sangat khawatir aku meminta agar Wiliam di bawa ke rumah sakit saja.
DI RUMAH SAKIT
   "apakah ada keluarga dari Wiliam?" tanya dokter setelah memeriksa Wiliam. "keluarganya belum datang, saya pacarnya" aku angkat bicara. dan aku di suruh ke ruangan dokter.
   "kanker yang diidap pasien sudah sangat parah, bahkan sudah mencapai stadium 3" kata-kata dokter sangat menyayat hatiku. kanker? mengapa dia tidak menceritakannya padaku? stadum 3?
   "kanker??" tanya ku heran dengan air mata terus mengalir di pipi ku. "ya, kanker hati. apakah dia tidak menceritakannya padamu?" tanya dokter itu dan aku hanya menggelengkan kepalaku. oh god, kenapa kau beri dia cobaan seberat ini? kenapa tidak kau berikan saja penyakit itu padaku? kenapa?
   Dokter menjelaskan bahwa Wiliam harus secepatnya mendapatkan donor hati kalau tidak mungkin nyawanya tidak akan mungkin terselamatkan. Aku harus mencari donornya kemana? orang tuanya! oh tidak, Wiliam bilang kedua orang tua nya sudah tidak ada, dan sekarang dia tinggal bersama orang tua angkatnya.
   Aku harus bagaimana??
   Akhir-akhir ini aku rutin menengok dan menghibur Wiliam meskipun setiap kali aku melihatnya seperti ada bom yang meledakkan hatiku. Aku tak tahan melihat Wiliam seperti itu, orang yang sangat aku sayangi setelah kedua orang tuaku.
   "aku ingin meminta sesuatu padamu" ucapku kepada Hana, teman sekelasku. lalu dia menatapku seperti menanyakan 'apa yang ingin kau inginkan?'.
   "jika aku pergi mendahului Wiliam dan yang lainnya, aku mohon. tolong donorkan hatiku untuk Wiliam" Hana yang mendengar ucapanku itu langsung membulatkan matanya tanda ia kaget atas ucapanku.
   "tidak, kau tidak boleh berkata seperti itu" ucap Hana, kini mata nya mulai mengeluarkan air mata.
   "aku mohon. tolong berikan surat ini kepada Wiliam jika ia sadar dan yang ini untuk orang tuaku" aku menitipkan dua surat kepada Hana untuk orang-orang yang sangat aku sayangi.
   Hari ini aku ingin menengok Wiliam. aku membawa bunga mawar putih untuknya. tiba-tiba..
BRUUK
AUTHOR POINT OF VIEW
   Truk pengangkut air itu menghantam tubuh mungil Anna sejauh beberapa meter. Darah segar mengalir dari hidung dan kepalanya. Semua orang berkumpul melihat jasad Anna yang mengeluarkan banyak darah itu. Hana yang sedang melewat dan melihat banyak orang berkumpul langsung menghampiri orang-orang itu, betapa kagetnya Hana melihat sahabatnya, Anna, mengeluarkan banyak darah.
   "ANNA!!!" teriak Hana. "hei, mengapa kalian hanya melihatnya?! seharusnya kalian segera membawanya ke rumah sakit. please, tolong sahabatku.." ucap Hana menghadap kepada orang-orang yang berkumpul itu. Hana mengangkat kepala Anna dan menangis sejadi-jadinya.
   "tolong siapapun, PANGGIL AMBULANCE!!" kini Hana mulai berteriak histeris.
(ambulance pun datang)
DI RUMAH SAKIT
   "keluarga Anna?" Dokter kini keluar dari ruangan yang Anna tempati. "saya orang tuanya" ucap Mommy dan Daddy Anna dan menghampiri dokter. Hana pun mengikuti kedua orang tua Anna. Dokter menggeleng dan
   "maaf.. anak ibu sudah tidak bisa di tolong" kedua orang tua nya kini saling berpelukan, Mommy Anna sangat terpukul atas kepergian Anna, dia tidak berhenti menangis begitupun dengan sahabatnya, Hana.
   "tan, Anna menitipkan ini padaku" Hana memberikan surat yang dititipkan Anna tempo hari. sepertinya Anna bisa membaca masa depan, dia tau bahwa dia akan mendahului Wiliam dan kedua orang tuanya menghadap Tuhan.

For My Mommy and My Daddy, I LOVE YOU SO MUCH,, SO MUCH!
Mommy, Daddy... maaf kan Anna kalau selama ini Anna tidak bisa menjadi anak yang baik untuk kalian. Anna selalu menyakiti kalian. Maafkan Anna mom, dad. Anna mohon satu hal, Anna ingin mendonorkan hati Anna untuk Wiliam. Anna Mohon kabulkan permintaan terakhir Anna. Anna tidak ingin melihatnya kesakitan. Anna mohon mom dad. terima kasih banyak kalian telah merawat Anna sampai Anna sebesar ini. dan sekali lagi Anna minta maaf karena Anna tidak bisa menjadi anak yang baik untuk kalian. I LOVE YOU MOMMY. I LOVE YOU DADDY :) :*
                                                                         Anakmu, Anna Key Payn

   Sebagai permintaan terakhir Anna, Mommy dan Daddy Anna merelakan dan mengizinkan Anna mendonorkan hatinya untuk Wiliam, kekasih hatinya.
   Beberapa hari kemudian setelah pendonoran Wiliam sadar dari komanya. Dan dia terus menanyakan Anna. Dengan air mata mengalir deras, Hana menjelaskannya pada Wiliam. Wiliam terpukul dan sangat sangat sedih mendengar cerita Hana. Dan dia membaca surat dari Anna.

Untuk Wiliam Hol Strong, Kekasih ku.
Hai Wiliam, bagaimana keadaan mu sekarang? aku harap kau sudah sembuh.  oh ya, aku ingin kau menjaga hatiku yang aku donorkan padamu. tolong jaga baik-baik yah :) oh ya, aku lupa satu hal. tolong jaga Hana untukku yah, aku sangat menyayanginya, dia seperti kaka ku. I LOVE YOU SO MUCH :* tolong jangan pernah lupakan aku.
Semoga kamu sehat selalu dan menjadi orang sukses :)
Raga ini mungkin tak bisa bersatu, tapi aku selalu milikmu. aku akan selalu menemanimu. jika kau rindu aku, aku akan datang dengan hembusan angin yang sejuk. Bye Hunny :*
                                                                            Anna Key Strong, hehehe :P

   Air mata Wiliam tidak bisa di bendung lagi setelah membaca surat dari Anna. Wiliam segera meminta Hana untuk mengantarnya ke peristirahatan terakhir Anna. Dia membawa mawar putih untuk Anna. Dan mengatakan sesuatu..
   "I LOVE YOU SO MUCH ANNA :* aku berjanji akan menjaga hati ini dan menjaga kakamu, eh, sahabatmu, Anna" tiba-tiba angin berhembus di sekitar pemakaman. 'aku tau kau selalu bersamaku, Anna'-Wiliam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar