Jumat, 18 Mei 2012

Detective "B" (4 of 5) #killer?


PART 4
Author : Riska Nur Zikkah
Cats : Im Jae Bum (JB), Rian, Ui Bong, Jin Yoo Jin, Go Hye Mi, Song Sam Dong… dll.
Sub.Cats : Justin Bieber, Zayn Malik, Liam Payne, and Cody Simpson, Jin Hwa, Lee Seul,dll
HAPPY READING GUYS

                    “apakah ini rumahnya?” bisik Justin heran dan itu kemungkinannya. Tetapi setelah beberapa menit kemudian Jin Hwa keluar dari rumah itu dan teriak-teriak ga jelas.
          “dasar gila! Gue ga bakal dateng ke sini lagi!” teriak Jin Hwa membanting pintu rumah itu lalu ia berjalan tak jelas arah. Hye Mi dan Justin pun mengikutinya kembali.
          “kemana dia?” tanya Hye Mi dan Justin hanya mengangkat pundak nya tanda dia tak tau, “dari pada lama dan cape mending kita introgasi dia aja” perkataan Justin berhasil membuat Hye Mi tersentak kaget. Selama dia –Hye Mi- jadi detective dia belum pernah mengintrogasi orang yang masih ia curigai karena masih ada kemungkinannya bukan dia sang pelakunya.
          “me.… meng.. mengintrogasi?” tanya Hye Mi gelagapan, Justin mengangguk tersenyum. “tap.. tapi..” sanggah Hye Mi. Justin memberikan Hye Mi sebuah pin dan menyuruh nya untuk memasangnya di kerah baju.
          “untuk apa ini?” tanya Hye Mi kebingungan memperhatikan pin bergambar langit dan bertuliskan Sky itu.
          “apa kau tau Detective Conan? Dia selalu menggunakan dasi kupu-kupu nya untuk menyamarkan suaranya menjadi orang dewasa dan fungsi pin ini pun hampir sama dengan dasi itu, bisa menyamarkan suara kita agar tidak dikenali oleh sang target” kelas Justin panjang lebar, Hye Mi mengangguk tanda mengerti tetapi saat mereka meneruskan langkahnya tiba-tiba Hye Mi terhenti. Justin menatap Hye Mi seakan bertanya ‘ada apa?’.
          “wajah kita” ucap Hye Mi dan Justin pun memberitahu bahwa pin itu pun berfungsi mengubah wajah sang pemakai sebagai orang yang dikenal oleh sang target. Setelah penjelasan itu mereka pun menegur Jin Hwa.
          “hei, sedang apa kau disini?!” Justin menyapa duluan (sok akrab banget sih abang xD, hehe). Jin Hwa yang sedang duduk di sebuah bangku pun mendongkakan kepala nya untuk melihat orang yang menegurnya.
          “oh, sedang apa kau disini?” tanya Jin Hwa dengan nada orang mabuk nya, Hye Mi pun datang menghampiri kedua namja itu. “annyeong!” sapa Hye Mi melambaikan tangannya.
          “chagi.. Soo Eun.. aku sangat merindukanmu!” (chagiya : “sayang” dalam b.korea. ada jga yg bilang jagiya^, hehee:) Jin Hwa langsung berdiri dan memeluk Hye Mi, Justin dan Hye Mi saling bertatapan dan keheranan. “aku juga” ucap Hye Mi canggung tetapi agar penyamarannya tidak terbongkar.
          “sedang apa kau disini?” tanya Jin Hwa melemas karena mabuk, melepaskan pelukannya.
          “ah, aku hanya berjalan-jalan saja” Jin Hwa dan Hye Mi pun duduk di bangku itu, dan Justin? Justin diam mematung melihat mereka berdua.
          “oh aku lupa,. Hyun Ae, kau belum menjawab pertanyaan ku” Jin Hwa melihat kearah Justin, Justin mencoba mencari alasan lain. Jin Hwa pun menyuruh Justin duduk tapi saat Justin menempatkan bokong nya di tempat sebelah Hye Mi, Jin Hwa pun marah dan menyuruh Justin untuk duduk di samping kiri nya saja.
          “chagi, kenapa kau mabuk?” kini Hye Mi sudah tidak terlihat canggung lagi dan memulai acting nya. Hye Mi dan Justin pun melihat kearah Jin Hwa, Jin Hwa melihat Hye Mi dengan tatapan penuh cinta (asiik:D).
          “aku hanya stess saja, rasanya aku ingin pergi keluar negeri!” Jin Hwa menjawab pertanyaan Hye Mi yang dalam penglihatannya adalah Soo Eun, sang kekasih.
          Setelah beberapa lama mengobrol akhirnya Justin dan Hye Mi pun mendapatkan hasilnya, mereka pun izin pulang kepada Jin Hwa.

         
***
          “tidak terasa sudah pagi” ucap Justin dan Hye Mi mengangguk tanda setuju karena ini sudah pagi, jam 1 pagi daerah setempat. “uh, aku sangat lelah” tambah Hye Mi.
 “aku sangat mengantuk!” sebelum mereka membuka pintu rumah mereka malah tertidur didepan pintu dengan posisi Hye Mi tidur di atas dada bidangnya Justin. Entah karena mereka sangat lelah dan ngantuk atau mereka terlalu ngantuk sampai tertidur di depan pintu rumah.
****
Keesokan harinya..
Rian Point Of View
          Sinar mentari yang masuk di celah jendela telah membangunkanku. Tetapi aku heran kenapa Hye Mi tidak lebih cepat membangunkan ku, biasanya dia yang selalu membangunkanku. Hei, Hye Mi kemana? Apakah dia sudah keluar kamar?
          “Hye Mi??” aku berteriak mencari Hye Mi di luar kamar tapi tetap saja hasilnya nihil. Ku lihat UI Bong dan JB seperti mencari sesuatu juga. “hei, apakah kau lihat Hye Mi?” tanyaku kepada kedua namja imut itu tetapi mereka hanya menggelengkan kepalanya, kemana Hye Mi?
          Aku berlari menyusuri tangga dan mencari Hye Mi, di ruang tamu.. ruang tengah sampai gudang pun tak ada tanda-tanda dari Hye Mi. kemana Hye Mi? apa jangan-jangan? Oh tidak, aku tidak boleh berburuk sangka.
          “Hya! Apa kau lihat Justin Hyung?” tanya JB saat aku tengah mencari Hye Mi di dapur. Bahkan Justin Oppa pun tak ada? Kemana mereka? “aku tidak tahu”. Alhasil, aku JB dan UI Bong pun mencari Hye Mi dan Justin.
          Huft,, aku sangat kelelahan. Lebih baik kita bersiap-siap untuk pergi ke GHS, siapa tau mereka sudah kesana pagi-pagi sekali.
**
          “Ju.. Ju.. Justin Oppa? Hy.. Hye Mi?” saat aku, JB, UI Bong dan yang lainnya akan keluar rumah, mataku berhasil membulat sekertika melihat Hye Mi dan Justin sedang tidur di depan rumah, tepatnya di depan pintu dengan posisi? Oh My God..
          “Hyung! Hye Mi! cepat bangun!” JB dan UI Bong berteriak serempak bagaikan sekelompok prajurit perang. Mendengar kedua namja itu berteriak Hye Mi dan Justin oppa pun terbangun dengan langsung mengganti posisi mereka menjadi duduk, saking kagetnya.
          “ah.. iya ada apa?” ucap mereka polos melihat kearah kami. Aku dan yang lainnya pun mengoceh tak jelas karena menggunakan bahasa campuran, ada bahasa Inggris, Korea, Jepang, China, Thailand sampai Pakistan. Hye Mi dan Justin hanya menutup kedua telinga nya berharap tidak mendengar celotehan semua Detective B ditambah Detective Sky.
          “STOOP!!” teriak dua manusia bergender yeoja dan namja itu, siapa lagi kalau bukan Hye Mi dan Justin.
          “ada apa sih kalian?” tanya Justin dengan wajah polos tetapi masih tersirat emosinya yang mendalam karena mendengar omelan semuanya, mungkin jika aku menjadi mereka berdua pun merasa risih dan bingung.
          “kemana saja kalian? Dan bagaimana kalian bisa tertidur disana? Apakah kalian tau posisi tidur kalian seperti apa?” aku pun memulai mengintrogasi kedua manusia ini. Hye Mi pun menjawab dengan santai “waktu malem aku dan Justin tidak bisa tidur, jadi kami pergi ke pameran di tengah kota dan tak sengaja kami bertemu dengan Jin Hwa. Kita mengikuti Jin Hwa dan berhasil mengintrogasinya, tapi karena terlalu lelah kami jadi tertidur disini sebelum membuka pintu” itu lah yang keluar dari bibir Hye Mi.
          “memang bagaimana posisinya?” Justin oppa masih setia dengan wajahnya yang polos karena mungkin masih mengumpulkan nyawanya kembali (?) mendengar jawabanku tentang posisi mereka, Hye Mi langsung berdiri dan menundukan kepalanya “mianhae” ucapnya kepada setiap orang.
          “bianhe?” ucap Liam Oppa bingung. Aku menjitak kepalanya dan membetulkan ucapannya “mianhae same with sorry” baru mereka mengerti.
          “hei, ini sudah jam 7” ucap Sam Dong melirik jam tangannya, kami pun langsung berlari menuju mobil masing-masing. Hye Mi dan Justin terlihat bingung melihat kami semua dan
          “BAGAIMANA DENGANKU?!” teriak Hye Mi karena semua nya sudah berada di dalam mobil. “sudah kau izin saja! Nanti aku yang bilang!” UI Bong mengeluarkan kepalanya dan berteriak menjawab pertanyaan Hye Mi karena UI Bong berada 1 kelas dengan Hye Mi dan aku.
Author Point Of View
          ‘aish.. apa yang akan ku lakukan di rumah?’ batin Hye Mi membuka knop pintu dan masuk kedalam rumah diikuti dengan Justin. Hye Mi dan Justin berjalan kearah yang sama, yaitu kamar mandi yang berada di dekat dapur.
          “hei, aku duluan!” sanggah Hye Mi ketika memegang knop pintu kamar mandi karena mereka sama-sama memegang nya. Alhasil mereka terlibat dalam satu perkelahian (?).
          “oppa! Dikamar JB dan UI Bong kan ada kamar mandi  -_- jika kau tak mau aku akan mandi disana saja” Hye Mi pun pergi meninggalkan Justin di tempat, tapi Justin mencegah tangan Hye Mi dan langsung berlari menuju kamar UI Bong dan JB.
          ‘kenapa tidak dari tadi -_-’ batin Hye Mi masuk ke kamar mandi.
**
          “Hye Mi! aku ingin masakan mu yang kemarin!” teriak Justin di luar kamar Hye Mi dan Rian. Ternyata Hye Mi sedang meneruskan tidurnya dengan nyenyak.
          “HYE MI!!!!” kini Justin lebih meninggikan suaranya dan mengetuk pintu dengan keras tetapi tetap saja Hye Mi tidak bangun dari tidurnya (mungkin karna saking cape nya sampe ga denger suaranya Justin -_-)
          “HYE MI!!” setelah berusaha beberapa kali tetapi hasilnya tetap saja nihil, akhirnya Justin berniat untuk memasak sendiri untuknya. Sesampai nya di meja makan terlihat semangkuk kimchi, makanan khas korea lainnya dan sepiring pasta, Spagetthi (ah aku gatau nulisnya -_-“)
Di tempat lain..
          “Hye Mi?” tanya sonsaengnim (guru) yang sedang mengabsen. UI Bong menyatakan bahwa Hye Mi izin karena ada urusan yang sangat penting yang tak bisa di tinggalkan.
          “stt.. sstt…” Rian berbisik pada UI Bong karena tempat duduk mereka bersebelahan hari ini.
          “mwo? (apa?)” tanya UI Bong melirik kearah Rian. Dan ternyata Jin Hwa tidak masuk juga hari ini.
Di tempat yang lain (juga)
          “hoaaa…” Jin Hwa baru bangun dari tidurnya, dia ternyata tertidur di bangku yang semalam telah mengobrol dengan Hye Mi dan Justin. Jin Hwa ternyata bangun kesiangan. 
          “dimana aku?” Jin Hwa terlihat bingung dan memperhatikan sekitarnya, sepertinya pengaruh alcohol nya sudah hilang meskipun baunya tidak.
          Jin Hwa pun berjalan dan berjalan.. sampai ia tiba di rumah kumuh yang ia banting pintu nya tadi malam. Jin Hwa mendapatkan pengusiran ketika ia masuk kerumah itu, ternyata rumah itu adalah rumah bibinya yang juga jatuh miskin.
          Akhirnya Jin Hwa berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas karena ia tidak tau akan dimana ia tinggal nantinya.
****
Di Asrama
          “Hye Mi, terima kasih atas makanannya!” teriak Justin diluar kamar, Justin tau bahwa Hye Mi sedang tidur dan karena itu dia langsung meninggalkan kamarnya dan pergi ke ruang tv untuk bermain games.
          “hmmmmmm……..” Hye Mi meregangkan badannya untuk mengumpulkan nyawanya kembali, karena belum sadar penuh ia berjalan seperti orang mabuk ke arah pintu.
          “Oppa, apa kau sudah makan? Aku belum” ucap Hye Mi menuruni anak tangga di dekat ruang tv. Mendengar suara Hye Mi, Justin pun menolehkan kepalanya ke sumber suara.
          Hye Mi benar-benar belum sadarkann diri dan saat menuruni anak tangga terakhir ia kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh. Hampir, kenapa? Karena dengan cekatannya dan larinya yang seperti petir (?) Justin berhasil menangkap Hye Mi agar tidak terjatuh ke lantai.
          “are you ok?” tanya Justin dengan nada lembut selembut kain sutra (cielah :p). Hye Mi hanya menganggukan kepalanya, Justin pun memapah Hye Mi menuju sofa di ruang tv.
          Akhirnya Hye Mi tertidur kembali di sofa itu. Tapi selang beberapa saat..
          “OPPA!!!” Hye Mi tiba-tiba berteriak seketika mengagetkan Justin yang sedang serius memainkan game nya. “ada apa?!” tanya Justin heran.
          “apa kau sudak makan?” Hye Mi langsung melemahkan suaranya dan Justin merasa heran dengan keanehan Hye Mi karena itu Justin hanya mengangguk menatap Hye Mi dengan penuh kekhawatiran.
          “wae? (kenapa?) Apa ada yang salah denganku?” tanya Hye Mi polos dan Justin menggeleng-gelengkan kepalanya.
          “WAE?” tanya Hye Mi lagi “had breakfast?” lanjut Hye Mi.
          “breakfast? Pastinya sudah, seharusnya sekarang adalah makan siang!” jawab Justin dengan lebih meninggikan suaranya. Hye Mi menepuk jidatnya dan segera pergi ke ruang makan.
          “OPPA!! Kemanakan semua makanannya?!” teriak Hye Mi menghampiri Justin yang tengah sibuk dengan game nya lagi dan Justin hanya menjawab santai bahwa ia telah memakannya.
          “se..se..sebanyak itu?! itu sengaja ku masak untuk sarapan kita berdua dank au tega menghabiskannya L” ucap Hye Mi dengan raut wajah sedih, melihat Hye Mi yang seperti itu Justin merasa bersalah tetapi tidak sepenuhnya.
          “aku kira kau sudah sarapan jadi ku habiskan saja, ya sudah untuk makan siang aku yang masak” Justin pun berdiri dan berjalan menuju dapur untuk memasak.
          “are you sure?” tanya Hye Mi mengikuti Justin dari belakang dan Justin segera memakai celemek (yang biasa di pake koki itu) lalu mengangguk pasti.

1 komentar:

  1. haha kereen ceritanya.. , Slamat Ulanh tahun ya ris.. :)

    -agam

    BalasHapus